1 Komentar Pada dasarnya, ada dua rumus yang paling populer untuk menghitung Break Even Point, yaitu BEP Unit dan BEP Nominal (Rupiah) seperti berikut: Rumus BEP Unit: Q = Total Biaya Tetap ⁄ (Harga Jual Per Unit Produk − Biaya Variabel Per Unit Produk) Rumus BEP Nominal (Rupiah):
Margin kontribusi per unit = Harga jual per unit - Biaya produksi per unit Margin kontribusi per uni = Rp. 18.000 - Rp. 12.000 = Rp. 6.000 BEP dalam unit = Biaya tetap bulanan / Margin kontribusi per unit BEP dalam unit = 1,500,000/6000 = 250 Maka dalam sekali berdagang, kamu harus menjual sekitar 250 porsi untuk bisa mencapai titik impas atau BEP.
Konsep Titik Impas Perhitungan BEP tergantung pada konsep yang digunakan. Menurut Susan Irawati dalam buku "Manajemen Keuangan", terdapat beberapa asumsi dasar untuk menghitung BEP, diantaranya: Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya biaya tetap dan biaya variabel.
1. Menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai untung. 2. Mendapatkan informasi untuk proses pengambilan keputusan penjualan produk bisnis. 3. Melakukan efisiensi supaya bisa menghasilkan untung maksimal. 4. Menyesuaikan harga barang produksi dan jumlah penjualan agar tidak rugi. 5. Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi.
Contohnya, apabila total modal Anda adalah Rp10.000.000, dan Anda menginginkan keuntungan sebesar 30% dari modal awal, maka target keuntungan usaha makanan Anda adalah Rp3.000.000. Melalui target keuntungan ini, Anda bisa menetapkan harga jual produk makanan Anda.
1. Tenaga Kerja , Rp 150.000 2. Penyusutan Alat , Rp 10.700 Total : 160.700 3) Total biaya Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp. 1.340.000,00 + Rp. 160.700,00 jm1Z. 298 177 88 129 59 479 12 403 169

cara menghitung bep usaha makanan ringan